Sawahlunto merupakan sebuah wilayah kotamadya yang merupakan daerah kekuasaan Belanda karena di tempat ini terdapat banyak batu bara. Untuk mengunjungi tempat sangat mudah melalui informasi Harga Tiket dan berbagai sumber informasi lain. Pada masa lalu Belanda secara serius mengeksploitasi tempat ini dan membangun sejumlah bangunan yang sampai saat ini masih terpelihara dan berdiri kokoh. Sebenarnya penduduk tidak melakukan apapun untuk memelihara tempat ini dengan baik. Bangunan yang dibuat Belanda memang memiliki mutu yang sangat bagus dengan bahan terbaik karena Belanda memang berencana tinggal lama di Indonesia. Jadi tidak heran jika bangunan mereka sampai saat ini berdiri dengan baik dan tidak membutuhkan perawatan khusus kecuali cat baru. Beberapa bangunan Belanda yang masih bertahan dengan baik adalah Hotel Ombilin. Gereja Katolik Santa Barbara, Gudang Ransum, Museum Kereta Api, berbagai bangunan di Kota Tua serta berbagai bangunan di area tambang yang ditinggalkan Belanda.
Tempat Wisata di Kota Sawahlunto Unik dengan Nama Menarik
Salah satu tempat wisata yang menarik dengan nama yang unik adalah sebuah puncak bukit koral dan batu kapur yang menjulang di Kecamatan Silungkan dengan nama puncak Microwave. Nama yang unik ini merupakan hasil dari penamaan orang terhadap lokasi dari bukit koral ini yaitu jalan Microwave. Lokasi yang besar dengan berbagai bukit batu kecil menjulang tinggi ke atas di wilayah ini juga sering disebut sebagai hutan batu walaupun bukit Microwave tidak termasuk ke dalam hutan tersebut. Banyak orang yang mendaki bukit yang terletak di dataran cukup rendah. Mungkin rasa panas yang dirasakan di atas bukit yang membuat orang menyebut bukit ini sebagai bukti microwave.
Bukit lain yang juga merupakan bukti batu kapur dan coral adalah bukti batu runcing. Diindikasikan dari namanya bukti in memang mendatangkan bahaya lecet dan luka jika tidak didaki dengan hari-hari. Bukit ini sebenarnya memiliki posisi yang bersebelahan tapi wilayah kecamatan yang menaungi kedua bukti ini berbeda. Bukti Batu Runcing berada di kecamatan lain yang bernama Kecamatan Barangin. Bukit ini dapat diakses dari Jalan Microwave. Gunakan alat pendakian yang memadai tapi tidak terlalu berlebihan untuk mendaki bukti batu kapur yang tampak sangat menarik untuk didaki. Pemandangan yang bisa dilihat di atas bukit ini tidak banyak tapi mendaki bukti memang merupakan tantangan tersendiri yang patut untuk dicoba.
Danau Biru Talawi Sawahlunto
Danau ini merupakan lubang bekas galian batu bara yang terisi air kemudian berubah warna menjadi biru. Area danau ini sangat menarik karena dikelilingi oleh hutan hijau dan gunung batu. Area wisata ini belum lama dibuka oleh penduduk sekitar untuk wisatawan. Pada tahun 2016 masyarakat desa memutuskan untuk membuka wilayah ini sebagai tempat wisata. Oleh karena itu fasilitas di danau biru ini masih tidak lengkap dan jauh dari kata memadai untuk orang yang sudah terbiasa travelling dalam keadaan mewah. Kamar mandi harus diakses dengan meminjam kamar mandi umum yang ada di desa atau di rumah warga sekitar desa. Rumah makan di dekat danau adalah sebuah warung kecil yang menjual makanan ringan dan kopi. Warung tutup ketika sudah mencapai jam 3 sore.
Selain itu untuk lahan parkir terdapat sebuah lahan parkir dengan ukuran yang cukup luas dan juga menjadi tempat untuk membeli tiket. Lapangan parkir ini akan mengambil uang dari setiap pengunjung sebanyak 10 ribu rupiah.