Perjalanan ke Gunung Sinai, Tempat Agung Nabi Musa

Gunung Sinai merupakan salah satu gunung yang dianggap agung. Karena di tempat inilah Nabi Musa menerima wahyu dari Allah. Gunung yang terletak di Semenanjung Sinai, Mesir ini dikenal juga dengan nama Jabal Musa atau Marsina.

Bukan hanya spinx dan piramiid yang menjadi salah satu destinasi wisata Mesir yang penuh sejarah Islam, Yahudi dan Nasrani, Sinai juga harus disinggahi karena sejarah pentingnya. Dalam catatan sejarah, semenanjung Sinai berhasil direbut kembali oleh Mesir pada tahun 1967 usai menang dalam peperangan.

Untuk mengunjungi lokasi ini, wisatawan memang harus lebih dulu melalui perjalanan melelahkan dengan menggunakan transportasi darat berupa bus. Selama perjalanan wisata, bus pariwisata akan mengambil jalur dari Ismailia bagian utara Terusan Suez.

Kemudian perjalan sejauh 600 KM sekitar 8-10 jam ini akan melewati hambaran padang pasir menuju ke arah selatan. Pada sisi kanan jalan terdapat bentangan laut Terusan Suez dan pada kiri jalan dipenuhi oleh pasir. Mengingat panasnya udara pada perjalanan, biasanya perjalanan wisata dilakukan pada malam hari. Berangkat pada pukul 20.00 dan sampai di kaki Gunung Sinai sekitar subuh dinihari.

Di kaki Gunung ini sama sekali tidak ada permukiman penduduk. Hanya saja sekali-kali akan ditemui beberapa tenda yang dihuni oleh kaum baduwi nomaden. Terdapat bangunan kuno yang kokoh berdiri yaitu biara St.Catherina yang dibangun sekitar tahun 530 Masehi. Bukan hanya digunakan sebagai tempat ibadah saja, St.Catherina yang dibangun oleh Kaisar Romawi Yustianus I ini juga digunakan sebagai penginapan para turis yang sedang melakukan ziarah ke Sinai.

Gunung yang memiliki tinggi 2.500 mdpl ini, memiliki dua Puncak besar. Puncak paling rendah dinamakan Jabal Musa dan puncak satunya yang lebih tinggi dinamakan Rasus Safsafeh. Di puncak kedua inilah 10 perintah Allah diturunkan kepada Nabi Musa.

Untuk mendaki ke Puncak Sinai, wisatawan memang harus memantapkan mental dan kesiapan fisik yang lebih prima. Meskipun terdapat tunggangan seperti kuda dan unta, namun pemandu wisata juga selalu mengecek kondisi wisatawan yang akan ke puncak. Mengingat jalur yang akan dilalui oleh para wisatawan begitu curam, penuh bebatuan, kecil dan menguras tenaga.

Tetapi hal berbeda akan didapatkan setelah sampai di puncak Gunung Sinai. Wisatawan akan dihadiahi oleh pemandangan yang indah, bentangan gurun yang kecoklatan, dan nampak semua bagian kota Sharm esh Sheik yang mempesona. Itulah kenapa Anda harus mencoba berwisata kesana.