Indonesia terdiri dari puluhan ribu pulau. Salah satunya banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik dan mancanegara. Untuk mencapainya, dibutuhkan sarana transportasi yang mumpuni seperti pesawat. Tak pelak, kesempatan ini membuka jalan bagi lahirnya beberapa maskapai penerbangan Indonesia.
Pemilihan pesawat sebagai moda transportasi dinilai lebih efisien. Pasalnya, waktu yang dibutuhkan terbilang cukup singkat. Selain itu, biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat lebih murah. Tentunya bila dibandingkan dengan transportasi darat.
Pasalnya, transportasi darat setidaknya bisa memakan waktu lebih lama. Meskipun biayanya tampak lebih murah, tetapi nyatanya cukup mahal. Ini disebabkan oleh biaya lain seperti makan di perjalanan dan lain sebagainya.
Menyadari keefektifan penerbangan, kebanyakan masyarakat mulai mempertimbangkan untuk menggunakan pesawat. Tentunya, pesawat yang dinilai bagus sesuai regulasi. Begitu pun, masyarakat telah cerdas untuk menghindari maskapai yang kurang kompetitif belakangan ini.
Regulasi Penerbangan di Indonesia
Tumbuhnya industri penerbangan harusnya diatur dengan baik. Regulasi dibuat untuk memastikan kelayakan maskapai penerbangan Indonesia dalam beroperasi di udara. Penyebabnya, ini menyangkut keselamatan dan kenyamanan penumpang.
Dirjen dan Menteri perhubungan telah menetapkan aturan baku bagi industri penerbangan. Peraturan ini wajib dipenuhi untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Jika tidak, perizinan untuk terbang akan dipandang kurang legal sehingga pelarangan terbang bisa dilakukan.
Regulasi ini terbagi menjadi empat bagian. Di antaranya menyangkut standar keselamatan, pelayanan penumpang, kepemilikan modal, hingga penyatuan layanan dan tiket penumpang.
Peraturan ini ditetapkan untuk memberikan pelayanan maksimal. Memberikan layanan serupa antara maskapai sehingga calon penumpang bisa merasa lebih nyaman dan aman di berbagai maskapai pilihan.
Mengenai standar keselamatan sendiri ini meliputi banyak hal. Di antaranya menjaga kebersihan area penerbangan, memastikan pemeliharaan pesawat, hingga mengupayakan tenaga kontrol lalu lintas udara yang Handal.
Sementara pelayanan ini erat kaitannya dengan CS hingga pramugari. Pramugari sendiri harusnya diseleksi agar mampu memberikan layanan yang terbaik. Memberi kenyamanan dan ketenangan selama penerbangan. Makanya, kebanyakan pramugari ini perlu pelatihan atau belajar semisal di sekolah pramugari.
Sementara sisanya ialah kekuatan modal dari pemilik. Fungsinya untuk memastikan operasi penerbangan berjalan lancar. Begitu juga, pemiliknya mampu menjaga kepatuhan dalam menunjang keselamatan dengan pemeliharaan pesawat dan lain sebagainya.
Maskapai Terbaik di Tanah Air
Dilihat dari berbagai sisi, tentu ada beberapa maskapai penerbangan Indonesia yang terbilang bagus untuk dimaksimalkan masyarakat. Maskapai yang dimaksud adalah sebagai berikut.
-
Garuda Indonesia
Tidak ada yang meragukan kualitas dari maskapai ini. Dunia pun mengakui bahwa Garuda Indonesia memiliki standar keselamatan yang terbaik di Indonesia. Bahkan, namanya kian populer dan sering mengudara hingga ke wilayah Internasional.
Maskapai ini juga sangat disiplin. Memiliki rekam jejak yang bagus dalam beroperasi. Yakni selalu tepat waktu dalam mengantarkan penumpang.
Pelayanannya juga super menjanjikan. Semua ini membuat Garuda menetapkan harga tiket yang cukup mahal.
Meskipun mahal, maskapai ini tetap menjadi pilihan pertama. Apalagi untuk penerbangan yang menuju ke luar negeri. Contohnya untuk bepergian ke tanah suci.
Maskapai tersebut selalu menjadi pilihan utama. Mendapatkan prioritas pertama dalam mendukung pelayanan masyarakat di tiap tahunnya.
-
Lion Air
Lion Air didirikan pada tahun 1999. Dimiliki oleh perusahaan swasta. Dan, termasuk salah satu maskapai dengan jumlah armada tinggi sekitar 93.
Melayani penerbangan ke beberapa pulau kecil di nusantara. Tentunya dengan biaya yang lebih murah. Makanya, cukup banyak masyarakat yang tertarik untuk memaksimalkannya.
Begitu pula, maskapai ini juga menawarkan layanan penerbangan ke luar negeri. Khususnya ke Kawasan Asia.
Masyarakat dari berbagai kalangan memiliki kesempatan untuk menggunakannya. Baik untuk perjalanan wisata maupun kunjungan kerja.
-
Sriwijaya Air
Sriwijaya termasuk maskapai penerbangan Indonesia baru. Berdiri pada tahun 2003, memiliki armada sebanyak 40 buah.
Maskapai tersebut mendapatkan perhatian dari sejumlah pengguna. Ini disebabkan oleh tingkat pelayanan yang baik, serta keamanannya cukup.
Maskapai ini mengudara di Indonesia dan beberapa Kawasan di Asia. Di antaranya adalah Tiongkok, Timor Leste dan Malaysia.
-
Batik Air
Maskapai ini mengudara pada tahun 2013. Merupakan satu bagian dari kelompok Lion Air. Jumlah armadanya masih terbilang kecil, sekitar 4 buah saja.
Keberadaannya cukup membantu penumpang di tanah air. Terlebih pengguna layanan yang membutuhkan moda transportasi udara dengan biaya yang lebih ringan.
Batik Air sendiri sudah memiliki rute penerbangan cukup jauh. Sebagian telah mendapatkan izin terbang ke Asia Tenggara dan Barat.
Terlebih, sudah memperoleh jatah penerbangan ke hampir pelosok negeri. Tentunya, ini bisa menjadi alternatif bagi penumpang yang berencana liburan ke pulau di Indonesia yang hanya bisa dijangkau dengan pesawat.
-
Citilink
Citilink pertama kali mengudara pada tahun 2001. Merupakan anak perusahaan dari Garuda Indonesia. Tentunya, menawarkan pelayanan yang ramah yang menyenangkan.
Sejauh ini, telah ada sekitar 20 armada yang siap melayani penumpang di tanah air. Khususnya untuk penerbangan di wilayah Indonesia saja.
Maskapai penerbangan Indonesia yang satu ini menjadi solusi bagi masyarakat dengan budget yang minim. Ini sekaligus menjadi ekspansi dari Garuda dalam menawarkan pelayanan berbeda. Sebagaimana, Garuda dipandang lebih mahal biayanya.
Mengekor dengan nama besar Garuda, Citilink tampaknya cukup diperhitungkan. Kini, maskapai tersebut telah banyak memberikan pelayanan bagi penumpang ke area Jawa, Sumatera dan Nusa Tenggara.
Maskapai Indonesia yang Mengalami Kebangkrutan
Industri penerbangan di tanah air sebenarnya cukup menjanjikan. Kawasan yang luas dengan jumlah penduduk besar memungkinkan moda transportasi ini dapat berjalan.
Sebagian telah menancapkan taringnya di Indonesia. Memberikan pelayanan yang dibutuhkan. Yakni mengantarkan penumpang ke segala penjuru untuk berbagai kepentingan.
Walaupun terlihat menjanjikan, bukan berarti bahwa persaingan dari maskapai penerbangan Indonesia ini akan mudah. Nyatanya, cukup banyak maskapai yang tidak mampu beroperasi lagi.
Salah satunya ialah Merpati Airlines. Ini merupakan maskapai lama yang dimiliki pemerintah sejak zaman Ir. Soekarno.
Maskapai ini sebenarnya diharapkan sebagai salah satu penghubung ke beberapa pulau di nusantara. Sayangnya, permasalahan keuangan terus menghampiri meskipun kerap kali ditalangi oleh pemerintah. Akhirnya, maskapai ini berhenti operasi pada tahun 2014 akibat terus merugi.
Selain itu, ada juga Adam Air. Maskapai ini sempat menjadi pilihan menarik bagi penumpang. Pasalnya, kehadirannya dinilai memberikan kesempatan bagi masyarakat dengan biaya yang lebih murah.
Sayangnya, beberapa insiden kerap kali menghantui para penumpang. Yakni banyaknya kasus kecelakaan hingga hilang kontak. Akibatnya, pemerintah mencabut izin operasinya pada tahun 2008 silam.
Kemudian, ada juga Batavia, Mandala hingga Sempati Air. Masing-masing memiliki permasalahan yang serupa. Yakni kurangnya manajemen keuangan yang menyebabkan pailit.
Hutangnya menumpuk, tidak memungkinkan untuk menjalankan kegiatan penerbangan dengan baik. Mau tidak mau, maskapai tersebut harus menutup diri untuk bersaing.
Kesimpulannya, maskapai penerbangan Indonesia sebenarnya menjanjikan jika pemiliknya mampu memenuhi kriteria yang ditetapkan pemerintah. Kepemilikan modal yang kuat paling tidak bisa memberikan jaminan atas kenyamanan dan keamanan. Bahkan, memungkinkannya untuk melebarkan sayapnya ke luar negeri.