Tugu Tani merupakan sebuah patung yang dibangun pada tahun 1963. Patung Tugu Tani terbuat dari perunggu yang berdiri gagah di dekat Stasiun Gambir Jakarta. Tugu Tani dibuat oleh dua orang yang berasal dari Rusia bernama Matvey Manizer dan Ossip Manizer. Dibuatnya patung ini sebagai salah satu hadiah dari Uni Soviet kepada Indonesia atas terjalinnya persahabatan. Meski begitu, makna dari Tugu Tani ini berbeda-beda, baik dari segi historis dan symbol.
Bisa dibilang Tugu Tani merupakan patung pahlawan. Pasalnya patung ini melambangkan cermin keberhasilan pertempuran yang terjadi di Irian Barat. Di sisi lain, patung ini juga melambangkan seorang anak yang dibekali ibunya sebelum pergi ke medan perang. Pada bagian patung terdapat sebuah tulisan “Hanya bangsa yang besar yang mampu menghargai pahlawan-pahlawannya”. Patung Tani ini juga menggambarkan sistem pertahanan rakyat. Dengan kata lain pesan dari patung ini “Setiap orang mempunyai hak untuk mempertahankan kedaulatan Negara Indonesia”.
Namun, saat ini Tugu Tani sempat menjadi perbincangan. Pasalnya Tugu ini dituding menjadi symbol komunis. Padahal tugu ini memiliki makna yang sangat bagus jika dibandingkan dengan bentuk tugunya. Meskipun begitu, saat ini lokasi Tugu Tani sering digunakan sebagai tempat untuk bersantai atau bermian anak-anak. Hal ini dikarenakan lokasinya yang cukup luas. Namun, meski sering dikunjungi tetapi kebersihannya tetap terjaga.