Penggunaan produk deterjen dan sabun dalam aktivitas sehari-hari dapat mencemari air. Selain itu, penggunaan pupuk kimia serta pestisida juga memberikan efek yang sama, yaitu dapat mencemari perairan. Ditambah dengan limbah industri yang tidak diolah dengan baik. Semua hal itu dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.
Air yang telah tercemar akan mempengaruhi makhluk yang hidup di dalamnya. Untuk mengetahui apakah suatu perairan telah tercemar atau belum, Anda dapat melihat dan mengamati keberadaan indikator pencemaran, misalnya tumbuhan atau tanaman tertentu.
Salah satu tanaman yang bisa dijadikan sebagai indikator terjadinya pencemaran air adalah tanaman eceng gondok. Tanaman yang tumbuh mengapung di permukaan air ini memiliki batang yang menggelembung dan daun yang lebar seperti tanaman air pada umumnya.
Mengenal Eceng Gondok
Eceng gondok termasuk dalam tumbuhan invasif yang dapat berkembang cepat di perairan, terutama pada perairan yang telah tercemar oleh pupuk maupun logam berat. Perairan yang telah tercemar pupuk membuat kandungan fosfat dan nitrat di air menjadi lebih banyak.
Karena nitrat dan fosfat merupakan nutrisi utama yang dibutuhkan tanaman, maka eceng gondok pun akan tumbuh dengan subur di perairan yang tercemar tersebut.
Pengkayaan kandungan fosfat dan nitrat tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada kehidupan di perairan. Namun, apabila zat yang mencemari perairan adalah dari kelompok logam, maka lingkungan perairan tersebut menjadi tidak sehat bagi tumbuhan maupun hewan yang hidup di dalamnya.
Manfaat Eceng Gondok
Eceng gondok mampu menyerap logam berat pada perairan yang telah tercemar. Kemampuan menyerap logam berat ini diiringi dengan kemampuan mengakumulasi logam berat tersebut di dalam bagian tubuhnya.
Karena hal inilah eceng gondok dapat dijadikan sebagai agen fitoremediasi, yaitu tanaman untuk memulihkan perairan yang tercemar. Mekanismenya adalah tanaman air ini menyerap bahan pencemar, mendegradasi, serta mentransformasi bahan pencemar tersebut baik senyawa organik maupun logam berat.
Artinya, keberadaan eceng gondok di perairan yang tercemar dapat mengurangi kadar logam yang mencemari perairan yang bersangkutan. Namun, karena eceng gondok termasuk tumbuhan air yang sifatnya invasif (dapat berkembang dengan sangat cepat), maka permukaan perairan pun dapat dipenuhi oleh eceng gondok dengan cepat.
Akibatnya, cahaya matahari tidak mampu masuk ke dalam air sehingga makhluk hidup lain yang hidup di dalam air pun tidak akan mendapatkan cukup sinar matahari. Selain mengurangi masuknya sinar matahari ke dalam perairan, keberadaan eceng gondok yang terlalu banyak juga dapat mengancam ekosistem.
Pasalnya, eceng gondok sama seperti tanaman pada umumnya yang membutuhkan oksigen untuk melakukan metabolisme. Artinya, tanaman ini akan bersaing dengan tanaman air atau hewan lain yang hidup di perairan.
Apabila jumlah eceng gondok terlalu banyak, maka ketersediaan oksigen terlarut yang dibutuhkan hewan air untuk bernapas pun akan semakin berkurang. Akibatnya, hewan air akan semakin kesulitan untuk bertahan hidup di perairan yang mengalami ledakan populasi eceng gondok.
Setelah mengetahui tanaman yang bisa dijadikan sebagai indikator terjadinya pencemaran air adalah eceng gondok, Anda pun dapat dengan cepat mengetahui apakah suatu perairan tercemar atau tidak.
Selain menggunakan eceng gondok untuk mengatasi pencemaran air, Anda juga dapat menggunakan Saringan air. Pasalnya, Saringan air mampu menahan zat-zat berbahaya dan memisahkannya dari air. Akibatnya, air pun menjadi lebih bersih.