Ibukota Kazakhstan Berubah Nama Beberapa Kali

 

Perubahan nama ibukota sebenarnya tidak terlalu lazim jika terjadi pada abad ke 21 ini. Tapi beberapa negara yang merdeka pada akhir abad ke 20 masih mengalami perubahan-perubahan seperti ini. Kazakhstan merupakan salah satu contoh negara tersebut. Ibukota Kazakhstan yang saat ini bernama Nursultan sebelumnya bernama Astana. Nama ini diambil langsung pada saat negara ini merdeka sebagai hasil sebuah konferensi. Pilihan nama Astana diambil karena dapat dengan mudah diucapkan dalam berbagai bahasa sehingga dianggap cukup baik untuk dijadikan sebuah nama ibukota. Kota yang berganti nama menjadi Astana ini sebelumnya bernama Akmola.

 

Kota yang memiliki luas 810,2 km2 ini adalah kota yang memiliki rumit. Kota ini bahkan sempat hilang dan terpecah menjadi beberapa bagian pada masa kekuasaan Uni Soviet. Kazakhstan sebelumnya tidak menggunakan kota ini sebagai ibukota. Ibukota Kazakhstan pada awalnya adalah Almaty kemudian pindah ke Astana. Kota ini sekarang memiliki nama Nurslutan karena diambil dari nama presiden pertama negara tersebut yang baru saja mengundurkan diri pada tahun 2019. Presiden dengan nama lengkap Nursultan Abishuly Nazabayev ini merupakan orang yang memindahkan ibukota dari Almaty ke Astana. Kota Nursultan sendiri adalah kota yang sebagian besar dihuni oleh orang Islam. Kota ini juga merupakan pemegang rekor ibukota dengan suhu terdingin kedua setelah Ulaanbaatar dengan rekor suhu terendah -51,6 °C.