Tidak ada ruginya sama sekali dalam sedekah. Ini bisa dilihat dari fadilah sedekah yang dijelaskan dalam Alquran dan Assunnah. Keterangan lebih detail bisa dilihat di wisata Nabawi.
Manfaatnya teramat besar. Bukan hanya untuk si penerima, tetapi juga bagi si pemberi. Dan ini bisa dilakukan oleh siapa pun tanpa memandang apakah memiliki harta banyak atau tidak.
Mengenai Sedekah
Sedekah memang erat kaitannya dengan harta. Sedekah menjadi bentuk penyucian harta yang dihasilkan. Tentunya, mengeluarkannya bisa membersihkan harta itu sendiri.
Selain itu, sedekah bisa menjauhkan dari penyakit hati. Salah satunya ialah sifat kikir/pelit. Karena sifat ini sangat dibenci.
Penyakit ini selalu salah, siapa pun yang melakukannya. Meskipun dilakukan orang saleh, tetap saja keliru. Karena ini bukanlah sifat mulia.
Sedekah bukan sekedar jumlah. Tetapi, niatan untuk memberi. Seperti dianjurkan oleh Nabi yang diriwayatkan oleh Muttafaqun Alaih. Artinya, jauhkanlah dirimu dari api neraka meskipun hanya dengan sebutir kurma.
Betapa besar rahmat Allah yang diberikan. Tentu saja, ajaran Nabi sangatlah mudah untuk menjadikan umatnya lebih beruntung. Sebab, shodaqoh dengan sesuatu yang terlihat tak bernilai, nyatanya pertolongan Allah diturunkan.
Tidak hanya itu saja, Riwayat Imam Ahmad pun menjelaskan bahwa naungan untuk orang beriman di hari kiamat adalah sedekahnya.
Penerima Sedekah
Harta hanyalah titipan. Seseorang yang diamanahi dengannya dianjurkan supaya berbagi dengan yang memerlukan. Sebab, terdapat pertanggung jawaban di hari pembalasan.
Menggunakan harta di jalan Allah sangatlah mulia. Baik itu pemberian bersifat wajib seperti zakat ataupun sunah.
Orang yang berhak menerimanya ialah fakir dan miskin. Merekalah orang yang membutuhkan bantuan. Tetapi, tidak menutup kemungkinan bagi orang lain yang terlilit hutang dan lain sebagainya.
Di dalam memberikannya, pemberi bisa melakukannya dengan beberapa cara. Pertama ialah sedekah dengan cara sirri. Maksudnya, sedekahnya hanya Allah yang mengetahuinya.
Kedua ialah dengan cara konvensional. Meskipun tampak terlihat riya, tapi niat hati tidak ada yang pernah tahu.
Memberikan dengan cara memperlihatkan terkadang juga sangat baik. Alasannya ialah memberikan pemahaman tentang betapa pentingnya saling membantu.
Selain itu, cara ini bisa menghindarkan dari prasangka buruk dari orang lain. Contohnya meminimalkan tuduhan pelit yang sebenarnya membuat penuduhnya berperilaku tidak baik. Karena suudzon merupakan sifat buruk, dan menjadi sarana untuk menghilangkan prasangka tersebut dari orang lain tentu lebih baik.
Kuncinya, niatkan hati untuk membersihkan harta dari yang tidak halal. Dengan begitu, Anda telah mengeluarkan hak dari harta yang dititipkan Allah.
Fadilah dari Sedekah
Harta hanyalah sebuah titipan. Sewaktu dititipi, pergunakan sebaik mungkin. Baik untuk sedekah, hingga menunaikan kewajiban lain seperti haji. Tidak lupa untuk umrah atau berkunjung ke tempat bersejarah Islam sebagai Iโtibar.
Selagi memiliki kesempatan, maksimalkan untuk ibadah dengan tekun. Khususnya memberikan sesuatu yang bernilai pemberian. Setidaknya, fadilah sedekah sangat besar dan ini bernilai ibadah yang disenangi oleh Allah.
Mengenai keutamaannya, shodaqoh ini bisa menjadi sarana penolong di hari kemudian. Manfaatnya ialah menjauhkan manusia dari siksa api neraka, menjadi naungan/peneduh ketika hari kiamat tiba.
Rasulullah saw pernah berkata, dan ini diriwayatkan oleh Thabrani. Riwayatnya menerangkan bahwa sedekah dari umat islam itu bisa menambah umur. Selain itu, kematian buruk juga tercegah. Bahkan, Allah akan menghilangkan kefakiran, kesombongan serta bangga dalam diri seseorang melalui Shodaqoh.
Kesimpulannya, amalan ini merupakan perintah yang berpahala. Oleh karenanya, mengerjakannya sangat baik. Karena, ini merupakan wujud dari ketaatan terhadap perintah. Tentu saja menguntungkan dengan adanya fadilah sedekah bagi yang menjalankan.