Panduan Budidaya Jahe Merah terlengkap

Jahe merah merupakan tanaman rimpang atau empon-empon yang kaya manfaat di bidang kesehatan. Maka tak heran harga jahe merah cukup mahal dibanding jenis jahe lainya. Per kg jahe merah bisa mencapai Rp 55.000. Selain harganya bersaing, cara menanam jahe merah juga sangat mudah.

Dengan modal sedikit dan cara yang mudah, tentu budidaya jahe bisa jadi ladang bisnis yang menguntungkan. Bagaimana apakah kamu tertarik untuk budidaya jahe merah? Apabila iya berikut panduannya!

Cara Menanam Jahe Merah

  1. Pilih Lahan Tanam yang Sesuai

Sebagai info, agar bisa tumbuh dengan maksimal jahe harus tumbuh di lingkungan yang sesuai. Tempat budidaya jahe harus berada di atas 1700 mdpl dengan curah hujan rata-rata 2500 – 4000 mm/tahun. Kelembaban udara yang ideal untuk jahe merah adalah 60-90% dengan intensitas cahaya 70-100%.

  1. Pembibitan Jahe

Pembibitan jahe dilakukan melalui cara vegetatif untuk mendapatkan tunas rimpang jahe. Pada umumnya terdapat dua teknik pembibitan jahe yang bisa dilakukan, antara lain;

  • Teknik Peti Kayu
  • Siapkan tempat pembibitan dari kayu yang dibentuk sedemikian rupa seperti peti
  • Jemur bibit jahe yang akan digunakan, kemudian simpan dengan baik selama 1 bulan
  • Setelah satu bulan kemudian potong-potong jahe menjadi 3-5 bagian
  • Masukan jahe yang telah dipotong tersebut ke dalam cairan fungisida atau zat penyubur tanaman selama satu menit, kemudian keringkan
  • Masukan jahe yang telah kering pada peti, kemudian timbun dengan abu gosok dan sekam padi. Lakukan secara selang seling sampai peti penuh
  • Tunggu sampai jahe muncul tunasnya, kemudian patahkan menjadi 3-5 tahun dengan berat masing-masing 40-60 gram.
  • Masukan bibit jahe tersebut ke dalam larutan fungisida selama 8 jam. Kemudian jemur selama 2-4 jam sebelum ditanam ke media pembibitan
  • Teknik Bedengan
  • Siapkan tempat penyemaian di mana ukurannya disesuaikan dengan jumlah jahe yang akan dibibitkan
  • Buat bedengan dari jerami dengan ketebalan minimal 10 cm. Kemudian susunlah jahe di atasnya, lalu timbun kembali dengan jerami. Begitu seterusnya sampai 4 lapisan
  • Tunggu penyemaian selama 2 minggu. Dalam kurun waktu tersebut, anda harus menyiraminya air dan menyemprotnya dengan larutan fungisida
  • Setelah tunas muncul, potong bibit jahe menjadi 3-5 bagian. Kemudian masukan ke dalam larutan fungisida selama 8 jam danp pindahkan ke dalam lahan.
  1. Penyiapan Lahan dan Penanaman

Setelah bibit diperoleh, kini saatnya untuk menyiapkan lahan. Bajak lahan agar tanahnya gembur dan subur. Kemudian buatlah bedengan dengan tinggi 20 – 30 cm dan lebar 80-100 cm. Agar hasil lebih maksimal, anda bisa melakukan pengapuran pada lahan.

Kemudian tanamlah bibit jahe di kedalaman 3-8 cm dengan cara dilentangkan dan mata tunas menghadap atas. Kemudian tutuplah bibit jahe dengan tanah setebal 5 cm. untuk lebih idealnya, sebaiknya anda menanam jahe ini pada awal musim penghujan.

  1. Perawatan dan Pemeliharaan

Agar bisa mendapatkan panenan jahe merah melimpah, anda harus merawatnya dengan baik. Lakukan pemupukan dengan pupuk KCL dan TSP ketika jahe telah berusia 8 minggu. Kemudian lakukan penyulaman pada jahe yang mati atau pertumbuhannya tidak sempurna. Siangi dan kendalikan hama pengganggu tanaman, agar pertumbuhan jahe bisa maksimal.

  1. Panen Jahe Merah

Lakukan perawatan ini selama 4-12 bulan. Untuk digunakan sebagai bumbu masak, umur jahe yang pas untuk dipanen adalah 4 bulan. Sedangkan untuk di jual kembali di industri, sebaiknya jahe merah dipanen dalam kurun waktu 10-12 tahun.

Nah, itulah ulasan lengkap mengenai panduan budidaya jahe merah. Dengan mengikuti kelima step di atas, dijamin anda bisa mendapatkan jahe merah yang berkualitas dan melimpah. Untuk mendapatkan inspirasi bisnis yang sudah sukses bisa cek di This Net Worth.